Senin, 17 Mei 2010

Demam Berdarah

Demam Berdarah

(Salah Satu Obat Tradisional)

Guavas
Apple Guava (Psidium guajava)
Scientific classification
Kingdom: Plantae
Division: Magnoliophyta
Class: Magnoliopsida
Subclass: Rosidae
Order: Myrtales
Family: Myrtaceae
Subfamily: Myrtoideae
Tribe: Myrteae
Genus: Psidium
L.
Species

About 100, see text

Synonyms

Calyptropsidium O.Berg
Corynemyrtus (Kiaersk.) Mattos
Guajava Mill.
Mitropsidium Burret[1]

~Buah jambu biji dijual di keranjang (bongsang)~

Jambu dapat diperbanyak dengan biji. Namun demikian, perbanyakan dengan cara ini tidak disukai karena tumbuhannya lama menjadi dewasa dan juga akan berubah sifat dari induknya. Perbanyakan yang sekarang dilakukan adalah secara vegetatif, khususnya dengan cara pencangkokan.

Kegunaan non-pangan

Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan diare. Jus jambu biji "bangkok" juga dianggap berkasiat untuk membantu penyembuhan penderita demam berdarah dengue.

Cuaca saat ini yang tidak menentu berpengaruh buruk pada kesehatan kita. Hujan deras mengguyur bumi tercinta setiap hari, selain berdampak positif hujan juga memberikan dampak negatif pada tubuh kita. Genangan air yang ada di sana sini menjadi sarang bagi jentik-jentik dan kuman penyakit. Dari Demam Berdarah sampai diare banyak kita jumpai akhir-akhir ini, semua itu banyak berawal dari seringnya turun hujan dan kondisi cuaca yang kurang menentu.

Salah satu yang di untungkan adalah para petani jambu biji merah / jambu biji biasa yang terkenal bermanfaat menyembuhkan beberapa macam penyakit. Jambu biji alias jambu kelutuk sendiri memiliki banyak manfaat mulai dari buah, daun hingga batangnya. Melonjaknya komoditas Jambu Biji ini di sebabkan kepercayaan orang-orang yang timbul dari omongan mulut kemulut bahwa jambu ini bisa menyembuhkan penyakit demam berdarah.

Menurut berbagai sumber ekstrak daun dan buah Jambu Biji dapat berguna untuk menyembuhkan penyakit demam berdarah. Rebusan daun dan sari buahnya pun dapat berguna untuk meningkatkan jumlah Trombosit, sehingga sangat dibutuhkan oleh tubuh.


Para penderita yang sudah positif DBD setelah mengkonsumsi ekstrak buah ini sekitar 500cc dalam sehari dapat meningkatkan pertumbuhan trombosit dalam tempo 8 sampai 48 jam. Menurut penelitian rebusan daun jambu biji juga dapat mencegah perkembangan dari virus DBD ini.

Di masyarakat juga beredar kabar bahwa negara tetangga seperti Thailand, Philipina, Brunei dan China sudah sejak lama menggunakan ekstrak tumbuhan Jambu Biji sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti radang usus besar, menghilangkan infeksi, menyembuhkan diare dan disentri, bermanfaat untuk menghentikan perdarahan. Daun jambu kelutuk muda yang dihaluskan dan diambil airnya, diyakini dapat digunakan sebagai obat luka karena cidera, perdarahan, dan bisul-bisul.

Sejumlah literatur yang membahas tentang penelitian tanaman obat-obatan tradisional menyebutkan jambu klutuk memiliki kandungan zat-zat penyembuh yang lengkap, mulai dari daun, buah hingga bagian batangnya. Buah jambu kelutuk merupakan sumber vitamin C yang tinggi, yakni 6 kali lebih banyak dibandingkan jeruk dan 30 kali lebih banyak dibandingkan pisang. Sungguh mencengangkan fakta yang ada tentang Jambu Biji ini.

Dari hasil penelitian pula disebutkan jambu kelutuk khususnya yang berwarna merah mengandung vitamin A dalam jumlah yang tinggi yakni sekltar 3,1 mg/100 g dibandingkan dengan jambu klutuk yang berwarna putih. Vitamin lain yang terkandung adalah vitamin B-tiamina (B1), riboflavin (B2), asid nikotinik dan asid pantotenik.

Sedangkan manfaat obat-obatan yang terkandung dalam jambu kelutuk karena jenis tanaman ini memiliki kandungan minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guaja vermin, kalsium oksalat dan beberapa vitamin, terutama A, B dan C serta mineral, Penelitian juga menemukan bahwa jambu kelutuk merah mengandungi fosforus, kalsium, besi, kalium, dan natrium.

Buah jambu batu mengandung 74-87% kelembapan, 13-26% bahan kering, 0.5-1% abu, 0.4-0.7% lemak mentah, dan 0.8-1,5% protein mentah, Khusus bagian daunnya diperkirakan mengandung hingga 9% eutenol dan 3% damar. Seduhan antara campuran daun jambu biji dengan daun sirih, banyak dimanfaatkan oleh kaum ibu untuk membersihkan bagian kewanitaan agar tidak gatal-gatal karena bakteri dan jamur, Sedangkan Akar dan kulit batangnya bermanfaat sebagai obat diare dan gastroenteritis atau penyakit radang selaput lendir lambung dan usus terutama pada anak-anak. Batangnya banyak digunakan sebagai obat sariawan.

Di pasaran dalam negeri saat ini memiliki dua jenis varian yakni jambu Bangkok dan jambu kelutuk lokal. Khusus jambu kelutuk lokal, juga dikenal dua jenis yakni jambu kelutuk berdaging buah putih dan merah. Yang berdaging putih, dikenal sebagai jambu susu putih. Jenis ini digemari karena rasanya manis, daging buahnya agak tebal, dan teksturnya lembut, Sedangkan yang berdaging buah merah, lebih laku di pasar karena selain rasanya yang manis asam memiliki kandungan gizi dan manfaat obat-obatan yang tinggi.

Mengingat khasiatnya yang begitu besar, tak ada salahnya jika kita memanfaatkan lahan-lahan kosong yang ada untuk tanaman jambu biji ini. Apalagi, jambu kelutuk dapat tumbuh di dataran rendah seperti kawasan pantai sampai dataran tinggi dengan berketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut.

Apple Guava, per 100 g of edible portion
Calories 36-50
Moisture 77-86 g
Dietary Fiber 2.8-5.5 g
Protein 0.9-1.0 g
Fat 0.1-0.5 g
Ash 0.43-0.7 g
Carbohydrates 9.5-10 g
Calcium 9.1–17 mg
Phosphorus 17.8–30 mg
Iron 0.30-0.70 mg
Carotene (Vitamin A) 200-400 I.U
Ascorbic acid (Vitamin C) 200–400 mg
Thiamin (Vitamin B1) 0.046 mg
Riboflavin (Vitamin B2) 0.03-0.04 mg
Niacin (Vitamin B3) 0.6-1.068 mg

Nutrient data source: US Department of Agriculture from Healthaliciousness.com[3]

Medical uses

Since the 1950s, guavas – particularly the leaves – have been a subject for diverse research in chemical identity of their constituents, pharmacological properties and history in folk medicine[6]; most research has been restricted to the Apple Guava (P. guajava) however, and any additional beneficial properties of other species remain essentially unstudied. From preliminary medical research in laboratory models, extracts from Apple Guava leaves or bark are implicated in therapeutic mechanisms against cancer, bacterial infections, inflammation and pain[7]. Essential oils from guava leaves have shown strong anti-cancer activity in vitro[8].

Guava leaves are used in folk medicine as a remedy for diarrhea[9] and, as well as the bark, for their supposed antimicrobial properties and as an astringent. Guava leaves or bark are used in traditional treatments against diabetes[10] In Trinidad a tea made from the young leaves is used for diarrhea, dysentery and fever.[11]

Sumber:

1. Wikipedia

2. Denny, Manfaat Jambu Merah

3. WARINTEK (KEMENRISTEK)

4. DEPKES RI

5. Banjar Medical & Health Cyber Center

Ucapan Terima kasih:

1. dr.Yoyo Suhoyo,M.Med.Ed., Ph.D. (Kedokteran UGM/ Ketua IKASBA SMAN 1 Banjar )

2. Ricky Taufikurrohman (Kedokteran UGM)

3. Dini Mahdiani (Farmasi ITB)

4. Gemma Ayu D. (Kedokteran UNSOED)

5. Nisa Hermina Putri (Kedokteran UNSOED)

6. Kurniawan (STIKES Bina Putra Kota Banjar)

7. Aditiana Nursukma (POLTEKES Bandung)

8. Febrima FajrianaChairin, S.Km., (Kesehatan Masyarkat, Universitas Indonesia)

Juga Kepada:

1. Husen Ahmad Bajry, M.D., Ph.D.
(Indonesian Holistic Tourist Hospital,
http://www.holisticindonesia.com/)

2. Andrew Thomas Weil, M.D.
(Harvard University, http://www.drweil.com/)& Director of Arizona Center for Integrative Medicine

3. Rumah Sakit Umum Kota Banjar

~Kesehatan Itu adalah Hak Semua Manusia, Semua Harus Sehat~


"Mari Ke Rumah Sakit Gratis dan Berkualitas"

~Banjar Medical & Health Cyber Center~

(Pusat Kesehatan Masyarakat Digita Kota Banjar)

Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar