Selasa, 23 Maret 2010

Demam Berdarah

Demam Berdarah

Demam Berdarah Dengue
(Oleh dr. H. H. Mohamad Sp.A)

Wabah penyakit Demam Dengue di Pulau Jawa dilaporkan pertama kali tahun 1779 oleh David Bylon. Karena demam dan penyakit ini akan sembuh sendiri setelah 5 hari meskipun tanpa pengobatan, maka penyakit ini selama beberapa abad dikenal dengan nama V?f Daagse Koortz atau demam 5 hari. Karena penyakitnya ringan, demam dengue tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.

Penyakit ini makin menyebar dan dikenal menjelang dan sesudah Perang Dunia Kedua. Baru tahun 1950-an dilaporkan adanya penyakit Demam Dengue dengan komplikasi berupa perdarahan dan shock sampai menimbulkan kematian pada anak terutama di Filipina dan Thailand. Dengan demikian Demam Dengue mempunyai dua nama tambahan yaitu Dengue Hemorrhagic Fever dan Dengue Shock Syndrome, di Indonesia dikenal sebagai Demam Berdarah, yang memerlukan perawatan dirumah sakit. Penderita demam berdarah hanya ½ % dari penderita demam dengue. Penanganan di rumah sakit yang baik dapat menekan angka kematian akibat demam berdarah sampai kurang dari 2%. Sebaliknya penanganan yang kurang baik dapat menyebabkan angka kematian menjadi lebih dari 10 % dan berakibat kepanikan sehingga banyak penyakit demam dengue yang ringan sekalipun dirawat dirumah sakit. Virus dengue mempunyai 4 tipe yang berbeda. Masing-masing tipe mempunyai subtipe (subtype atau strain) yang jumlahnya ratusan sesuai dengan daerah/tempat asal virus tersebut. Virus dengue-2 dan dengue-3 adalah penyebab wabah di Asia Tenggara yang dianggap sebagai virus berpotensi terbesar menyebabkan Demam Berdarah.

Virus Dengue umumnya ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, terutama di daerah tropis. Nyamuk menyerang siang hari dan berkembang biak di air bersih seperti bak penampungan air untuk minum maupun mandi, air hujan yang tergenang atau tertampung dikaleng , ban bekas atau batang bambu dan daun tumbuh-tumbuhan.

Pemberantasan nyamuk bersama pembasmian jentik nyamuk telah menjadi program pemberantasan penyakit Demam Berdarah pemerintah. Penyemprotan obat nyamuk dapat membasmi nyamuk hanya untuk beberapa hari. Memasukan obat Abate kedalam bak penampungan dapat membasmi jentik nyamuk selama beberapa minggu. Kalau dikuras, obat Abate yang menempel pada dinding bak akan hilang. Jadi setelah dikuras harus diberi obat Abate lagi. Penyebaran Virus penyakit Demam Dengue asal Asia Tenggara ke negara-negara tropis yang jauh seperti Benua Amerika terjadi melalui orang-orang yang berkunjung ke daerah wabah penyakit ini.

Gambaran klinis Demam Dengue yang klasik dimulai dengan naiknya suhu badan yang mendadak antara 39 - 41 derajat celcius dan tidak turun sampai hari kelima. Setelah turun di hari kelima, suhu badan naik lagi sedikit. Kenaikan suhu 2 fase ini disebut “BIPHASIC” dan merupakan ciri khas demam dengue. Bercak-bercak merah dikulit seperti pada penyakit campak, hampir tidak terlihat di hari-hari pertama. Di hari kelima bercak-bercak merah dikulit jelas terlihat mulai dari badan menjalar ke anggota badan kecuali telapak tangan, telapak kaki dan menghilang setelah 5 hari. Bercak-bercak ini bukan perdarahan di kulit, oleh karena itu akan hilang kalau ditekan. Sakit kepala, sakit pada otot, sakit pada penekanan bola mata, kulit, termasuk kulit kepala dan sendi-sendi, pembesaran kelenjar getah bening, hilang rasa pada lidah dan tidak nafsu makan, lekopenia (sel darah putih berkurang) dan trombosit masih diatas 100.000 /mm3.

Pada Demam Berdarah Dengue (Dengue Hemorrhagic Fever), selain gambaran klinis Demam Dengue, terdapat tanda-tanda adanya gangguan pembekuan darah dan gangguan sirkulasi darah.

Kriteria beratnya penyakit Demam Berdarah menurut WHO:

I. Tidak ada perdarahan spontan, satu-satunya tanda perdarahan adalah dengan Tes Tourniquet, yaitu adanya perdarahan dikulit lengan bawah berupa bintik-bintik setelah lengan atas diberi tekanan tepat antara tekanan sistolik dan diastolik selama 5 menit dengan manset alat pengukur tekanan darah. Trombosit masih sekitar 100.000/mm3

II. Terjadinya perdarahan spontan. Bintik-bintik perdarahan dibawah kulit, tidak hilang bila ditekan, sudah ada tanda lolosnya cairan darah keluar dari pembuluh darah yang dapat diketahui dari “pengentalan darah” dengan tes darah Hematokrit: paling sedikit naik 20 %. Dalam keadaan demikian jumlah trombosit sudah dibawah 50.000/mm3.

III. Kegagalan sirkulasi darah dengan tanda-tanda sebagai berikut:
1. Gelisah dan kulit dingin
2. Denyut nadi lemah dan cepat
3. Tekanan darah turun

IV. Shock (Dengue Shock Syndrome)
1. Penurunan kesadaran
2. Nadi dan tekanan darah tidak dapat dideteksi

Seharusnya pembentukan antibodi pada infeksi pertama oleh salah satu dari keempat jenis virus Dengue akan menghasilkan kekebalan humoral silang (“cross protection’) untuk keempat jenis virus Dengue, sehingga infeksi kedua oleh jenis virus dengue lainnya akan lebih ringan. Tetapi dari penelitian kekebalan oleh S. B. Halstead tahun 1969 disimpulkan justru Demam Berdarah terutama terdapat pada anak yang diserang oleh Virus Dengue untuk kedua kalinya oleh tipe Virus Dengue yang berbeda. Infeksi kedua oleh Virus Dengue dengan type yang sama menimbulkan kekebalan seluler (sel mediated immunity) yang dapat bertahan seumur hidup.
Demam berdarah terutama menyerang anak berumur dibawah 12 tahun. Kekebalan humoral dengan jenis antibodi yang fungsinya lebih lemah daripada antibodi yang dihasilkan oleh kekebalan seluler masih dominan pada anak-anak dibawah umur 12 tahun dan S. J. Gagnon (2001) membuktikan adanya reaksi kekebalan yang berlebihan tetapi tidak efektif pada demam berdarah. Berbagai hipotesis diajukan, tetapi patogenesisnya masih kurang jelas (S.B. Halstead, 2000).

Yang menarik adalah, laporan Halstead tahun 2001 yang menyatakan bahwa di Haiti tidak pernah dilaporkan adanya wabah demam berdarah pada penduduk asli Haiti, padahal penyebaran virus Dengue di Haiti hampir sama dengan penyebaran virus Dengue-2 di Asia Tenggara. S. B. Halstead (2001) menduga adanya tingkat kekebalan yang tinggi terhadap virus Dengue pada penduduk asli Haiti, jadi bukan karena perbedaan etnis bangsa. Meskipun Virus Dengue 2 yang menyerang benua Amerika berasal dari Asia Tenggara, menurut penelitian terakhir terdapat perbedaan genetika, yaitu adanya perubahan nukleotida pada Strain Amerika. Menurut penelitian M.J. Pryor dkk. Tahun 2001, Virus dengue strain Amerika tidak memperbanyak diri secepat Strain Asia.
Sel darah putih merupakan sel pertahanan tubuh yang pertama untuk menghadang infeksi sehingga akan bertambah jumlahnya jika infeksinya cukup berat. Tetapi pada Demam Berdarah, sel darah putih justru berkurang.

Anak-anak cenderung menkonsumsi makanan dan minuman yang tidak bergizi dan mengandung banyak gula sehingga akan kekurangan vitamin A, C, B ( terutama B12 dan asam folat) kalsium, fosfor dan zat besi (Bowman, 1999), yang justru berperan sangat penting dalam proses pertumbuhan sel dan pembekuan darah. Jaringan yang paling rentan terhadap kekurangan vitamin terutama vitamin B adalah sumsum tulang sebagai pusat pembentukan sel darah sehingga terjadi gangguan pembentukan sel darah baru. Vitamin B2, B3 (Niacin), B12 dan asam folat berperan dalam pembentukan DNA (pembentukan sel baru), vitamin B6 berperan dalam pembentukan hemoglobin darah merah. Jadi kekurangan vitamin ini dapat secara langsung mengganggu pembentukan sel darah putih baru sehingga sangat mengurangi daya tahan tubuh pada umumnya dan pembentukan kekebalan tubuh pada khususnya. Selain itu pembentukan trombosit juga terganggu.

Tidak ada obat yang dapat memberantas virus dengue. Penyembuhan sepenuhnya tergantung dari daya tahan tubuh kita. Pada anak berumur dibawah 12 tahun yang masih didominasi oleh antibodi dari kekebalan humoral, serangan virus dengue merupakan beban yang berat bagi tubuhnya. Pertahanan badan harus prima sehingga hal-hal yang mengganggu proses pertahanan badan terutama pola makan dan minum jangan sampai menghambat pertumbuhan sel-sel darah. Makanlah makanan bergizi terutama daging telur dan susu serta jauhkan makanan dan minuman bergula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar